Cara Untuk Mengetes IQ Bayi

Spekulasi mengenai apa saja yang berkontribusi terhadap IQ (intelligence quotient) seorang anak biasanya meliputi antara bakat alami dan pola pengasuhan, usia orang tua, pemberian ASI versus susu formula, dan memperdengarkan musik saat masih dalam kandungan serta memperlihatkan video pendidikan untuk bayi.

Gaya Hidup 99 mengingatkan bahwa tes yang dilakukan pada bayi hanyalah untuk menilai kemampuan kognitif mereka. Pengukuran kecerdasan yang sebenarnya dapat anda lakukan nanti setelah anak anda mendekati usia untuk mulai bersekolah. Lalu seperti apa cara mengetes IQ bayi yang paling disarankan dan dianggap baik?

cara untuk mengetes IQ pada bayi

Cara Tes IQ Untuk Anak Dan Bayi


Tes Wechsler Intelligence Untuk Anak-Anak dan Stanford Binet

Tes Wechsler Intelligence untuk anak-anak dan Stanford Binet ini dapat digunakan untuk mengukur kecerdasan pada anak-anak. Ketika orang-orang berbicara mengenai tes IQ, maka biasanya kedua jenis tes inilah yang dimaksud. Namun kedua tes ini dirancang untuk anak-anak yang berusia agak lebih besar.

Tes Wechsler Intelligence dirancang untuk mereka yang sudah berusia 6 tahun keatas, sedangkan Stanford Binet mungkin agak lebih cocok karena dirancang untuk anak berusia antara 2 tahun hingga 23 tahun.

Namun seperti apa yang telah dijelaskan dalam kekurangan dan kerugian tes IQ, bahwa banyak anak-anak kreatif dan berbakat justru tidak memperoleh skor yang tingi dalam tes tersebut. Hal ini karena beberapa jenis kecerdasan tertentu tidak dapat diukur dengan baik oleh kedua jenis tes IQ standar tersebut.


Tes IQ Fisher-Price

Pada tahun 2004, sebuah harian surat kabar di Inggris memberitakan bahwa perusahaan mainan Fisher-Price mengembangkan tes kecerdasan untuk bayi. Perusahaan tersebut menugaskan Dorothy Einon, seorang dosen psikologi di University of London dan penulis buku perkembangan anak, untuk mengembangkan tes bagi bayi berusia 6 bulan hingga 1 tahun.

Dia membuat tes dengan memberikan 10 pertanyaan yang dapat membantu para orang tua untuk menentukan anak mereka jika dibandingkan dengan rata-rata bayi pada umumnya.

Dalam tes tersebut, para orang tua diminta untuk menilai perilaku yang ditunjukkan oleh anak, seperti bagaimana cara mereka bermain dengan boneka mainannya, apakah mereka dapat memainkan patty-cake, hingga bagaimana cara mereka merespon saat dipanggil namanya.

Namun tes ini banyak ditanggapi secara skeptis oleh para psikolog lainnya. Mereka khawatir itu menjadi peringatan yang tidak penting bagi para orang tua, dan tidak dapat dijadikan sebagai patokan akan kecerdasan anak di kemudian hari.

Bayley Scales of Infant Development

Bayley Scales of Infant Development atau lebih sering disingkat dengan BSID sudah secara luas digunakan untuk menilai perkembangan bayi sejak dini. Tes ini digunakan untuk mengukur perkembangan kognitif, motorik, dan perilaku bayi mulai usia 1 bulan hingga 42 bulan (3,5 tahun).

Bagian tes kognitif mengevaluasi kemampuan acuities sensorik, pembelajaran memori dan pemecahan masalah, serta vokalisasi dan pembentukan konsep matematika. Tes ini dapat membantu mendiagnosa dan mengobati bayi-bayi yang mengalami gangguan ataupun keterlambatan perkembangan.